Sabtu, 13 Desember 2014

Pic Source: www.dailyquotes.co
“Unemployed” is a scary word for me now. No one wanna be “Unemployed”.
I always try my best to get job. Just if I’m given a chance, I can show them how hard I already try. It’s not just about money, but we are all have “dreams”, right?
Every dreams have their “nightmare”. It can be “sadness dream” if you get some words like:
----------------------------------------------------
“Well, just give up, you have nothing, so that’s why they don’t want you”
"You did wrong when chose a major for you studied in University"
"You don't have any potential for that things" 
----------------------------------------------------
When I got many mocks from others, sometimes I think to give up, but it just hurts me. I wanna beat up all the obstacles. Honestly I need a support. If others can’t give it to me, I hope I can grow up it by myself. Oh Allah, He never leaves me alone. He knows that I’m trying.
  
Lemme tell you about my story:
(*Pake Bahasa Indonesia aja ya… hehe udah ngos-ngosan ngomong pake English)

“Udah kerja dimana nih?” (*ini pertanyaan memalukan untukku yang paling sering aku dengar akhir-akhir ini) T_T
Sebenarnya mau aku jawab “Dihatimu”, tapi takut pada ke-GR’an.
Kadang aku mengurung diri di rumah hanya untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan "konyol" itu dari orang-orang. Fufufu~ #Sakitnya tuh disini***
Kadang kalau liat temen-temen udah pada sukses dengan jalannya sendiri, aku pingin juga. Aku nggak mau stuck sampai disini aja. Tepatnya udah 7 bulanan sejak aku lulus dari Universitas tapi masih jadi pengacara (alias pengangguran banyak acara).

Yah, wisuda merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu bagi semua mahasiswa, tapi setelah lulus, kita perlu buka mata lebar-lebar pada kalimat ini:“Welcome to the jungle”, banyak hal nyata dan penting yang perlu di perjuangkan ketimbang ketawa-ketiwi atau foto-foto pas wisuda *Udah kayak artis aja tuh yang semakin banyak foto, semakin terkenal terus dapet duit banyak-sigh. 7 bulan jadi pengangguran itu bukan hal mudah. Aku udah cari kerja kemana-mana. Bagai ketemu “alamat palsu”, nggak tau kenapa belum ada panggilan kerja juga buat aku. Mulai speechless ketika tau kalau beberapa Perusahaan cuma cari yang “berpenampilan menarik”. Dan boom~ penampilan menarik yang dilihat disini adalah “cantik fisik”, nyesek juga ketika di singgung soal tinggi badan, tau sendiri aku ini pendek (*152cm-petite girl). Ya Allah, kadang sakit hati juga ya, tapi mau gimana aku cuma manusia biasa, yang penting udah usaha dan berdoa. 

Pic Source: www.google.com
Penting banget buat terus deket dengan orang-orang yang dukung semua mimpi aku. Deket dengan orang-orang tercinta itu suatu "pasokan energi tersendiri", dan orang tercinta nggak mulu lawan jenis lho, tapi semua orang yang mencintai kehadiranmu, dan selalu support kamu, bisa keluarga, juga sahabat. Terkadang kita bisa berbagi mimpi yang sama. Kita semua tentu pingin kan bahagian orang tua? Itu juga nggak melulu soal uang, tapi dengan bisa meraih mimpi kita, inshaAllah orang tua juga akan bahagia. 

Taruhlah aku akan menikah beberapa tahun lagi, sembari nunggu calon suami (yang nggak tau siapa), aku pingin bisa nyari uang sendiri, belajar masak, belajar baca qur'an, belajar jahit, dll. Itung-itung buat bekal kelak. Kayaknya masih banyak hal yang bisa dilakukan selama aku mau. Biarpun sekarang pengangguran, tapi aku harus punya banyak acara. Ya.. harus ^^ Alhamdulillah aku anak rumahan, untuk lakukan hal-hal di rumah, itu yang aku suka, betah di rumah, bersih-bersih rumah salah satu hobiku. Aku juga sebenernya nggak mau liat orang tua-ku kecewa liat anaknya yang lulusan sarjana ini cuma guling-guling di rumah nggak ngapa-ngapain. Jangan jadi "mayat hidup". Itu! 

Jujur, kadang ada fase dimana orang tua sedih liat aku belum juga dapet kerja setelah semua usahaku. Dan ketika mereka tau temen-temenku udah pada sukses, bukan munafik, itu juga yang kadang menyulut perang dunia keempat di rumah. Dan ujung-ujungnya aku cuma bisa nangis di kamar. Ya Allah berilah kesabaran. Maafkan semua khilaf. Kalau keluarga lagi nggak mendukung, biasanya aku curhat sama sahabat. Mereka selalu dukung aku walaupun aku sering banget mengalami fluktuasi semangat, kadang kenceng, kadang kendor (bak sinyal modem smart***n yang nggak smart sama sekali, butuh kaleng bekas yang di modifikasi buat nyari sinyal ditempatku yang cukup primitif ini. Ya ampun, aku udah kayak mahasiswa teknik aja). 

Okay, so the summary is Inilah realita dan suka duka menjadi pengangguran, walau gimanapun susahnya sekarang, aku akan terus berusaha dan berdoa, aku percaya suatu saat akan ada pekerjaan yang cocok buat aku. Tanpa aku harus mengubah hijabku, tanpa aku harus menjadi orang lain untuk mencari Ridha-Nya. Aameen~

*Husna